Mengapa Melamin bisa ada di Susu?


Melamin merupakan bahan pembentuk plastik yang mengandung kadar Nitrogen tinggi. Secara komersial melamin berbentuk bubuk. Didalam sistem pembelian susu segar dari petani, biasanya faktor yang diukur menjadi kriteria harga adalah kandungan proteinnya. Semakin tinggi kandungan protein dalam susu petani, maka harganya akan semakin tinggi.

Untuk mengukur kandungan protein ini, biasanya metode yang digunakan adalah mengukur kadar Nitrogen dalam sampel. kadar Nitrogen dalam sampel biasanya diasumsikan sama dengan kadar protein. Para petani/peternak ini ingin mendapatkan untung yang setinggi-tingginya. Oleh karena itu mereka menambahkan air kedalam susu segar. Agar kandungan protein dalam susu campuran tersebut tetap tinggi, maka mereka menambahkan bubuk melamin kedalam campuran susu tersebut. Sehingga otomatis kandungan nitrogennya akan meningkat. Apabila dilakukan uji kandungan protein maka kandungan Nitrogen yang diasumsikan sebagai protein akan meningkat pula.

Sebelumnya belum pernah ada kasus pencemaran susu oleh melamin. Sehingga dari otoritas Badan Pengawas Makanan tidak menganjurkan pemeriksaan zat ini dalam susu. Sehingga keberadaan melamin dalam makanan dapat lolos. Namun dengan adanya kasus keracunan melamin dalam susu ini, maka uji terhadap melamin ini menjadi suatu keharusan yang mendesak.

Ga Sarapan, Berat Badan Naik?


Sudah banyak artikel kesehatan yang menekankan pentingnya sarapan pagi bagi die penurunan berat badan. Namun baru kali ini saya menyadari kebenaran saran tersebut. Seminggu yang lalu saya tugas ke daerah Sumatera Selatan. Tuntutan pekerjaan yang cukup padat dan mobilitas yang tinggi memaksa saya untuk menunda sarapan dan menggantinya dengan segelas kopi ataupun teh manis. Alhamdulillah selama 1 minggu disana dengan pola makan yang hanya 2 kali makan, kesehatan saya tidak mengalami gangguan, walaupun aktivitas disana cukup berat dan cukup panjang.

Pada saat saya kembali ke kantor, banyak teman-teman yang berkomentar bahwa berat saya bertambah. Hal ini tidak saya sadari. Namun saya menduga hal ini karena selama 1 minggu, saya tidak sarapan pagi. Kenapa bisa? Sarapan pagi sebenarnya penting bagi kesehatan. Perut kita kosong lebih dari 10 jam dari terakhir kita makan malam. Dengan adanya sarapan pagi makan tubuh mempunyai cukup energi untuk persiapan aktivitas kita.

Secara tidak disadari, saya meningkatkan porsi makan di siang hari dan malam hari sebagai kompensasi atas porsi sarapan yang hilang. Sepertinya tubuh juga beradaptasi dengan efisiensi penyerapan zat gizi yang lebih baik pada saat saya tidak sarapan. Sehingga walaupun aktivitas saya tinggi, namun tubuh menyerap zat gizi dan energi lebih baik pada makanan yang saya konsumsi.

Dalam hal diet penurunan berat badan, sarapan memegang peranan penting dalam pengendalian asupan kalori yang masuk ketubuh. Disarankan untuk meningkatkan persentase asupan kalori pada saat sarapan, dengan mengurangi porsi makan siang dan mengkompensasikannya dengan makan lebih banyak pada saat sarapan. Sehingga pada saat makan siang kita tidak terlalu lapar, dan porsi makan siang pun menjadi lebih sedikit. Ingat pada saat lapar, kecenderungan kontrol kita terhadap apa yang kita makan menjadi berkurang, atau kita lebih banyak mengambil lauk-pauk dalam jumlah yang lebih besar.

So, jika anda ingin mempertahankan berat tubuh anda jangan lupakan sarapan pagi. Sarapan hingga kenyang agar tidak perlu ngemil pada saat sebelum makan siang. Have a tasty breakfast then....

Merokok Dapat Menyebabkan Katarak?

"MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN."

Kalimat tersebut kerap saya jumpai di bungkus rokok. Namun hari ini saya cukup terkejut ketika sedang browsing sebuah jurnal kesehatan. Selain gangguan kesehatan diatas, ternyata merokok juga dapat mengakibatkan gangguan penglihatan yaitu Katarak. Sepengetahuan saya, katarak umumnya terjadi pada penderita kencing manis dan orang yang sudah tua.

Katarak merupakan gangguan penglihatan pada mata, dimana lensa mata yang tadinya jernih dan tembus cahaya menjadi keruh. Akibatnya cahaya yang sampai ke retina menjadi kabur dan tidak jelas. Jelas hal ini berbahaya, karena jika benda yang kita lihat menjadi kabur tentu kita akan mengalami kesulitan untuk berjalan dan harus meraba-raba. Katarak dapat terjadi pada setiap orang. Katarak merupakan proses degeneratif dimana terjadi penurunan fungsi organ-organ tubuh, termasuk lensa mata kita. Lensa mata yang tadinya jernih akan menjadi semakin keruh seiring dengan pertambahan usia. Namun kadar kekeruhan lensa mata pada setiap orang berbeda, tergantung dari faktor diet, makanan, lingkungan dan faktor lainnya termasuk merokok.

Sebuah penelitian dilakukan di swedia pada tahun 1997 hingga 2002 dengan melibatkan 34.595 orang. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat hubungan antara merokok dan resiko terbentuknya katarak. Ternyata, setelah 5 tahun penelitian dilakukan didapatkan hasil dimana merokok ternyata dapat meningkatkan resiko terkena penyakit katarak. Semakin lama dan semakin banyak rokok yang dihisap, maka resiko terkena katarak akan semakin besar pula.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Lensa mata kita 98%-nya adalah protein. Protein pembentuk lensa mata ini sangat sensitif sekali terhadap sinar ultraviolet dan radikal bebas. Apabila lensa mata terserang oleh sinar ultraviolet dan radikal bebas, maka sel-sel protein pada lensa mata akan menjadi rusak dan mengendap di lapisan mata. Sehingga lensa mata menjadi keruh dan cahaya tidak dapat jatuh ke retina.

Untunglah tubuh kita mempunyai antioksidan yang berasal dari makanan bergizi yang kita makan. Antioksidan ini berfungsi sebagai pelindung mata dari reaksi oksidasi radikal bebas dan sinar ultraviolet. Sehingga lensa mata kita masih dapat berfungsi dengan normal. Pada sebatang rokok mengandung racun dan bahan kimia yang bersifat sebagai radikal bebas. Apabila konsumsi rokok meningkat, maka akan semakin banyak antioksidan yang dikorbankan tubuh untuk melindungi lensa mata dan sel-sel tubuh lainnya dari kerusakan. Apabila cadangan antioksidan tubuh menipis, maka ada sebagian sel-sel tubuh yang tidak dapat dilindungi dari serangan radikal bebas ini. Salah satunya adalah sel-sel protein pada lensa mata. Akibatnya, sel protein menjadi rusak dan menggumpal membentuk endapan yang menghalangi masuknya cahaya ke retina mata.

Bagaimana mencegahnya?
  • kurangi dan hentikan kebiasaan merokok
  • konsumsi makanan bergizi terutama sayuran hijau dan buah-buahan yang berwarna merah dan kuning yang banyak mengandung anti oksidan
  • konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin E seperti kacang-kacangan dan kecambah
  • hindarkan mata dari sinar ultra violet
Sayangi mata anda.......


Sumber:
http://aje.oxfordjournals.org/cgi/content/abstract/162/1/73
http://www.ajcn.org/cgi/reprint/62/6/1439S?
wikipedia (foto)

Hindarkan Anak dari Junk Food!


MENGONSUMSI makanan redah kadar gizi atau junk food tampaknya sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat terutama di kota-kota besar. Bahkan tak jarang para orang tua malah mengenalkan makanan tidak sehat ini kepada anak-anaknya sejak dini.

Ketika mengajak jalan-jalan ke mall atau pusat perbelanjaan, banyak orang tua membelikan anak mereka junk food. Begitu perut lapar, anak-anak langsung diajak menyantap paket menu yang terdiri dari nasi plus ayam goreng, atau burger bersusun tiga ditambah sekantong kentang goreng plus segelas soda.

Padahal dari sisi kesehatan sudah diketahui dengan jelas betapa besar risiko kesehatan yang dihadapi bila mengonsumsi makanan junk food secara rutin.

Seperi dipaparkan DR. Dr Saptawati Bardasono, MSc, Sekjen Pengurus Pusat Persatuan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI), junk food dapat dikonotasikan sebagai makanan yang kualitas gizinya rendah atau juga makanan sampah. Makanan ini biasanya dikemas sebagai menu cepat saji dengan menawarkan rasa yang lezat dan membuat ketagihan.

¨Junk food biasanya mengandung padat kalori, lemak dan bumbu-bumbu dengan kadar garam tinggi sehingga menimbulkan sensasi rasa yang sangat lezat di lidah. Ini jelas tidak sehat karena lemak, kalori dan zat-zat lain yang dikandungnya melebihi batas yang ditentukan. Padahal, komposisi makanan sehat itu kan harus seimbang,,¨ terang DR. Saptawati saat ditemui di sebuah hotel Jakarta, Rabu (16/4).

Bila junk food sudah merambah anak anak dan menjadi bagian dari gaya hidup mereka, lanjut Saptawati, maka dikhawatirkan risiko mengidap berbagai penyakit akan mengintai sejak usia dini.

¨Mereka sudah dari awal akan memiliki risiko mengidap berbagai penyakit seperti jantung, tekanan darah, diabetes, atau jenis penyakit berat lainnya. Oleh sebab itu, anak-anak sebaiknya dihindarkan untuk mengonsumsinya. Yang lebih baik tetap makanan dengan kandungan gizi dan nutrisi seimbang,¨ tambahnya.

Kalori berlebih
Bila ditelaah, junk food memang layak disebut makanan sampah karena dihitung dari nilai gizi, makanan ini sangatlah tidak seimbang. Sebungkus kentang goreng misalnya dapat mengandung 500 kalori, hamburger sekitar 500 kalori, belum lagi bila ditambah minuman soda bisa melebihi total 2000 kalori.

Rata-rata kebutuhan kalori untuk pria dewasa saja rata-rata hanya 1.900 kalori, sedangkan anak-anak sekitar 1500-1900 . Berarti, makan sekali sajian, belum termasuk minumnya, sudah melewati lebih dari separuh kebutuhan kalori untuk anak-anak.

Junk food juga dapat mengandung kolesterol dan gula yang tinggi. Sementara kandungan nutrisi penting seperti protein, vitamin, dan mineral justru terabaikan. Yang dikhawatirkan, junk food kemungkinan mengandung zat berbahaya lain seperti bahan pengawet dan zat aditif yang membuat anak ketagihan. Jadi sebaiknya hindarkan anak Anda dari junk food!

Sumber: Kompas, 16 April 2008

Resiko Kesehatan Perokok Pasif dan Pencegahannya


Fuhhh....pernahkah anda merasa dada anda sesak dengan asap rokok pada saat anda naik angkutan umum, di kantor atau di rumah? Sangat menyebalkan sekali tentunya...orang lain yang merokok anda yang mendapat sengsaranya. Jika anda sering mengalami kejadian ini, berarti anda tergolong sebagai passive smoker atau poerokok pasif. Resiko kesehatan pada perokok pasif cenderung lebih besar dari perokok aktif. Penyakit kanker paru-paru dan jantung ishkemia seringkali ditemui pada orang yang terekspos oleh asap rokok untuk waktu yang lama, walaupun ia sendiri tidaklah merokok.

Resiko kesehatan ini terkait sekali dengan kandungan zat-zat beracun dalam rokok. Namun sebenarnya tubuh manusia mempunyai sistem kekebalan yang sebenarnya mampu menetralisir zat-zat beracun ini. Sistem kekebalan ini didapat dari antioksidan yang berasal dari makanan bergizi yang kita makan, seperti sayur-sayuran hijau, buah-buahan segar, makanan berserat tinggi, susu dan makanan sehat lainnya.

Celakanya...dari penelitian yang dilakukan mulai dari tahun 1989 hingga 2000 di berbagai belahan dunia, didapatkan bahwa para perokok pasif atau orang yang terekspos oleh asap rokok cenderung untuk mengalami perubahan pola makan. Dimana setelah mereka mulai terekspos oleh asap rokok, konsumsi makanan yang sehat dan mengandung antioksidan seperti sayuran dan buah malah menurun. Sedangkan konsumsi makanan tinggi lemak, fast food, makanan goreng-gorengan dan konsumsi alkohol malah meningkat. Makanan-makanan ini merupakan faktor pemicu penyakit-penyakit degeneratif seperti kanker, kolesterol, jantung koroner. Kurangnya konsumsi makanan sehat yang mengandung antioksidan akan melemahkan sistem kekebalan tubuh terhadap radikal bebas dan zat-zat toksik dari asap rokok, sehingga tubuh lebih rentan terhdap penyakit.

Jika anda termasuk perokok pasif, mulailah banyak-banyak mengkonsumsi sayur, buah, serealia, makanan berserat tinggi serta makanan sehat lainnya. Kurangi konsumsi daging, lemak serta makanan yang digoreng. Karena resiko anda terkena penyakit degeneratif dan kanker paru-poaru jauh lebih besar dari orang yang merokok.

Sumber:
http://www.ajcn.org/cgi/content/full/72/6/1576

Awas..! Gorengan Berbahaya


Anda suka dan terbiasa makan jajanan gorengan. Jika benar, berhati-hatilah. Sebab, bagi seseorang yang suka makan gorengan tiap harinya picu penyakit degeneratif.

"Banyak orang yang tidak tahu bahwa kebiasaan makanan gorengan adalah makanan yang memiliki risiko tinggi bagi kesehatan dan menjadi pemicu penyakit degeneratif," ujar ahli penyakit dalam RSU dr Soetomo Surabaya, Prof Dr dr Yogiantoro SpPD-KGEH saat berbincang-bincang kepada detiksurabaya.com, Jumat (11/4/2008).

Penyakit degenarif itu antara lain, penyakit diabetes mellitus, kardiovaskular, serta stroke. Satu makanan gorengan, setara dengan tiga potong jenis makanan gorengan lauk dan lima potong makanan selingan atau dua potong lauk dan delapan potong makanan selingan.

Prof Yogi menjelaskan, pola makan makanan yang serba instan saat ini memang sangat digemari sebagian masyarakat perkotaan. Gorengan dan jenis makanan murah meriah lain kini juga mudah didapat karena banyak dijual di pinggir jalan.

"Penyakit degeneratif ini tidak menular. Tapi penyakit ini sudah menjadi penyakit serius di seluruh warga di seluruh dunia," tambahnya.

Penyakit kardiovaskular atau penyakit terkait kelainan pembuluh darah dan jantung kini menjadi pembunuh rangking pertama bagi usia di atas 40 tahun.

Sedangkan, kata dia, penyakit kardiovaskular disebabkan oleh tingginya kadar kolesterol total, LDL, dan trigliserida serta penurunan kadar HDL dalam darah.

"Tiap tahun, penyakit degeneratif akibat kebiasaan makan gorengan selalu meningkat. Peningkatan itu diakibatkan oleh dampak modernisasi yang mengubah perilaku sebagian masyarakat Indonesia menjadi pengonsumsi makanan yang rendah serat dan tinggi lemak," tegasnya.

sumber: Fatichatun Nadhiroh - DetikSurabaya

MENYUSUI : Warisan Budaya atau Kebutuhan?


Saat kita bertanya kepada kawan atau kerabat Mengapa menyusui? mungkin jawaban singkat akan kita dapat, yaitu Karena ini sudah menjadi tradisi. Tradisi memang sebuah produk dari kehidupan, interaksi antara manusia menghasilkan satu gagasan bersama yang membuahkan paradigma plural, itulah realitas kehidupan. Intuisi lahir sebagai landasan pokok pengetahuan baik dan buruknya realitas kehidupan dan alam semesta. Ini terlahir karena usaha manusia untuk memahaminya. Meskipun pada akhirnya manusia hanya mengira-ngira tanpa memahami mengapa harus memberikan ASI bukan makanan lain, misalnya. Permasalahannya akan pelik apabila manusia melakukan satu tradisi tanpa mengetahui alasan dibalik itu sehingga diperlukan sebuah kajian filosofis mengenai pentingnya memberikan ASI.

ASI atau Air Susu Ibu merupakan fenomena alami yang luar biasa. Saat jabang bayi dilahirkan ASI-lah makanan awal yang diberikan sebagai penopang kebutuhan energi manusia untuk dapat bertahan hidup. Menyusui merupakan kegiatan turun-temurun antar generasi. Seorang ibu punya kewajiban untuk menyusui bayinya. Tetapi kenapa harus menyusui? Kenapa keluar air dari payudara perempuan? Apa yang membuat ASI keluar dari payudara ibu?.

Sebagai mahluk yang berfikir, merasa dan mengindra, manusia memang diproyeksikan untuk mencari tahu, meskipun harus dimulai dari keragu-raguan bahkan mitos, karena toh tidak ada kebenaran yang mutlak. Semua apa yang dialami, dilihat, dicium, dirasa adalah media untuk mencari tahu ada apa di balik semua itu. Rasa ingin tahu inilah yang mengantarkan manusia untuk berfikir kritis empiris.

Selain itu manusia selalu harus mengembangkan apa yang diketahuinya, untuk mengatasi kebutuhan hidupnya, tidak hanya tahu seorang ibu harus menyusui, tetapi kebutuhan kepada menyusui. Karena pada hakekatnya manusia itu bukan hanya sekedar hidup, tapi mempunyai tujuan yang harus digapai. Ini sebenarnya keunikan manusia dari makhluk lainnya. Dengan bermodalkan bahasa sebagai alat komunikasi manusia dapat mengembangkan pengetahuannya. Karena tidak ada hewan yang mengeluh ASI saya kurang? Kenapa saya tidak bisa menyusui? atau bertanya Bagaimana biar ASI saya banyak?. Dari transformasi informasi antar manusia inilah timbul akumulasi ide, sehingga memantapkan pengetahuannya untuk mengembangkan pengetahuan dan kehidupannya. Dan meyakini bahwa apa yang selama ini dilakukan itu satu kebenaran.

Peradaban manusia dari tahun ke tahun, dari abad ke abad selalu berubah, begitu juga pengetahuan, lahir dan berkembang terus menerus, kendatipun ilmu didasarkan pada kerangka objektif, rasional, sistematis, logis dan empiris, dalam perkembangannya ilmu tidak mungkin lepas dari mekanisme keterbukaan terhadap koreksi. Agust Comte merumuskan ada tiga jaman dalam perkembangan pengetahuan manusia yaitu teologis, metafisis dan positif. Pada jaman teologis diyakini adanya kuasa-kuasa supernatural atau adikodrati yang mengatur semua gerak dan fungsi semua gejala alam ini. Keluarnya ASI adalah manifestasi kekuatan luar biasa diatas kekuatan insani yang kemudian pada jaman metafisis kuasa adikodrati itu mulai digantikan dengan konsep-konsep abstrak seperti halnya kodrat dan penyebab. Sampai pada jaman positif manusia telah mulai membatasi diri dengan fakta yang tersaji dan menetapkan hubungan kausalitas.

Semua ini timbul karena keingintahuan manusia menyikap tabir alam semesta, disinilah filsafat berperan membuka tabir realitas alam semesta. Tetapi kita selalu dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan pelik atas apa yang kita ketahui, yaitu : Apa hakekat pengetahuan itu?,Bagaimana kita tahu bahwa apa yang kita anggap pengetahuan itu adalah pengetahuan? dan Bagaimana kita bisa membuktikan bahwa apa yang kita anggap sebagai pengetahuan itu benar-benar pengetahuan?. Jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan ini sangat dipengaruhi oleh cara pandang kita yang akan menentukan sikap dan perilaku kita.

Tapi, Sayangnya diantara kita masih acuh, dan menerima begitu begitu saja tanpa pernah mengkritisi hakikat dari apa yang telah dilakukan, ini terjadi karena beranggapan bahwa lakukan saja karena orang-orang sebelum kita pun melakukan hal itu. Meskipun kadang mereka tidak punya landasan atau alasan kuat kenapa melakukan sesuatu.

PENGETAHUAN DAN BUDAYA

Interaksi manusia dengan alam menjadikan alam sebagai guru, berbagai fenomena alam yang dahsyat mendorong manusia untuk berfikir dan mencari tahu apa di belakang misteri alam semesta itu. Timbulah mitos-mitos tentang alam semesta, misalkan terjadinya gempa bumi disebabkan oleh karena dewa bumi murka kepada penduduk bumi. Selanjutnya pada periode filsafat Yunani yang membawa perubahan yang sangat penting dalam sejarah peradaban manusia yaitu perubahan orientasi pemikiran dari mitosentrik ke logosentrik. Manusia yang pada mulanya pasif berubah menjadi proaktif dan kreatif. Dari proses inilah kemudian ilmu berkembang dari rahim filsafat, yang ahirnya kita nikmati dalam bentuk teknologi.

Dengan demikian, perkembangan ilmu pengetahuan tidak terlepas dari proses, ilmu pengetahuan bukanlah satu yang instant tumbuh begitu saja, tetapi melalui tahapan-tahapan yang panjang dan evolusi ilmu yang terus-menerus. Maka perkembangan ilmu pengetahuan di satu sisi telah mengalami percepatan (akselerasi) akibat perkembangan teknologi, di sisi lain perkembangan ilmu pengetahuan dipengaruhi oleh nilai-nilai dasar ilmu serta karakter ilmu tersebut.

Menurut E.B Taylor tahun 1871, dalam bukunya Primitive Culture, bahwa pengetahuan adalah bagian dari budaya, dia mendefinisikan budaya sebagai semua apa yang diketahui, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat serta kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Maka tidaklah heran kalau ada anggapan bahwa saya menyusui karena sudah tradisi.

Manusia dalam hidup memiliki banyak kebutuhan, makan, minum, pakaian, dan lainnya. Kebutuhan inilah yang mendorong manusia untuk melakukan berbagai tindakan untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam hal ini Ashley Montagu berpendapat bahwa, kebudayaan mencerminkan tanggapan manusia terhadap kebutuhan dasar hidupnya. Tetapi manusia berbeda dengan hewan, maka cara memenuhi kebutuhannya pun berbeda yaitu dengan selalu memperhatikan aspek-aspek moralitas. Manusia tidak mempunyai kemampuan bertindak secara otomatis yang berdasarkan insting dan oleh sebab itu dia berpaling kepada kebudayaan yang mengajarkan cara hidup. Ketidakmampuan manusia untuk bertindak instingtif ini diimbangi oleh kemampuan lain yakni kemampuan untuk belajar, berkomunikasi dan menguasai obyek-obyek yang bersifat fisik.

Kebudayaan diwujudkan dalam bentuk tata hidup yang merupakan kegiatan yang mencerminkan nilai budaya yang dikandungnya. Pada dasarnya tata hidup merupakan pencerminan yang kongkret dari nilai-nilai budaya yang bersifat abstrak, kegiatan manusia dapat ditangkap oleh pancaindra sedangkan nilai budaya hanya tertangguk oleh budi manusia. Selain itu manusia membutuhkan sarana kebudayaan ini pada dasarnya merupakan perwujudan yang bersifat fisik yang merupakan produk dari kebudayaan atau alat yang memberikan kemudahan dalam berkehidupan.

Kebudayaan adalah kesatuan penuh, yaitu satu kosmos yang utuh, dimana masing-masing unsur berkewajiban menjaga keselarasan, harmoni diantara mereka, agar jagad tersebut tidak hancur berantakan. Maka satu sama lainnya berkaitan erat dalam menjaga harmoninya. Kegiatan menyusui adalah salah satu bagian dari kebudayaan merupakan warisan turun temurun yang dijaga. Di banyak tempat dapat dilihat ibu-ibu menyusui anaknya dimana saja dan kapan saja, tetapi ada beberapa komunitas yang justru jarang terlihat ibu-ibu menyusui. Faktor yang membuat kegiatan menyusui bertahan di satu komunitas adalah karena komunitas itu menganggap bahwa menyusui adalah hal yang alamiah, sehat dan sangat penting, bahkan sudah dianggap sebagai tradisi turun-temurun karena wanita di tempat tersebut melihat ibu-ibu menyusui, saat mereka menjadi ibu mereka akan mempraktekannya dan menganggap menyusui itu normal.

Tak dapat disangkal bahwa ada beberapa karakteristik manusia yang justru tidak tertarik untuk menyusui. Menyusui bayi kadang menjadi hal yang tidak mudah bagi seorang ibu meskipun kegiatan menyusui ini telah berlangsung sejak beribu-ribu tahun. Banyak informasi yang biasanya diperoleh secara turun temurun seputar menyusui bayi namun sangat disayangkan beberapa informasi tersebut tidak selalu bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Konon, menyusui akan membuat nafsu makan ibu makin besar sehingga ibu akan menjadi gembrot karena kesulitan mengatur berat badannya. Beberapa ibu juga percaya bahwa menyusui akan merubah bentuk dan ukuran payudara sehingga payudara akan menjadi kendur dan tidak indah lagi. Bahkan ukuran payudara sering dikambinghitamkan sebagai penentu banyaknya ASI yang keluar. Informasi lain yang juga sering berkembang dalam masyarakat adalah bayi akan tertidur lebih lelap jika diberikan susu formula. Merebaknya berbagai mitos mengenai menyusui dalam budaya patriarki yang sangat kokoh dan ditambah lagi diproduksinya susu-susu formula secara masal yang justru dipercaya menjadi asupan pokok untuk bayi sanggup membuat banyak ibu berhenti menyusui atau bahkan tidak mau menyusui bayinya.

Ada hal yang perlu dicatat bahwa sebagian orang tetap konsisten dan kembali kepada nilai-nilai tradisi sehingga kesan saya menyusui karena sudah tradisi lebih terkenal daripada saya menyusui karena saya butuh menyusui. Dalam masyarakat sekarang intuisi, perasaan dan tradisi bersifat dominan sedangkan peranan berpikir belum mendapat tempat.

Lukmansyah
Health Coordinator
Community Health Program Pidie
Medical Teams International

Official Number (+62) 8126991401
Personal Number (+62) 8179021196

Email: lukmansyah_sp@yahoo.it

Half Day Health Seminar To Care Children, Prevent Autism

Autisme adalah suatu gangguan yang ditandai oleh melemahnya kemampuan bersosialisasi, bertingkah laku dan berbicara. Bulan April 2008, tepatnya tanggal 2 April telah ditetapkan untuk memperingati hari Autis sedunia. Hal ini mengingatkan kita untuk semakin perduli dan melakukan pencegahan sejak dini agar anak kita tidak menderita Autisme atau jika keluarga kita sudah ada yang menderita autis, ada baiknya mengetahui secara lengkap informasi tentang autisme.

Autisme, atau juga disebut dengan Autistic Spectrum Disorder (ASD), hingga kini belum diketahui secara pasti penyebabnya. Beberapa studi menunjukkan bahwa anak yang mengalami autisme ternyata juga alergi terhadap makanan tertentu. Penderita autis umumnya mengalami masalah pencernaan terutama makanan yang mengandung casein (protein susu) dan gluten (protein tepung). Karena kedua jenis protein ini sulit dicerna maka akan menimbulkan gangguan fungsi otak apabila mengkonsumsi kedua jenis protein ini. Sehingga perilaku penderita autis akan menjadi lebih hiperaktif.

Sangatlah menarik membahas secara lengkap dan menyeluruh mengenai Autisme mulai dari gejala, tindakan kuratif (penyembuhan) hingga tindakan preventif (pencegahan)nya, serta makanan apa yang baik dan tidak baik dkonsumsi oleh penderita Autisme. Seminar yang bertajuk Autisme anak, mengapa bisa terjadi? akan diselenggarakan oleh Sun Hope pada hari Minggu, 27 April 2008 (Pkl. 14.00 WIB) akan dibahas oleh pakar autis indonesia yaitu dr. Irawan Mangunatmadja, SpA(K). Dikemas dalam talkshow yang sangat interaktif, pastikan anda serta kerabat anda hadir dan tidak melewatkannya. arga Tiket Masuk hanya Rp 15.000, akan mendapatkan fasilitas : makalah seminar, sertifikat, snack, dan door prize. Untuk reservasi /pendaftaran dapat melalui email atau SMS ke No. 0811 890 731

Panduan untuk menyiapkan dan menyajikan susu formula

Cara membersihkan dan sterilisasi peralatan

1. Cuci tangan dengan sabun sebelum membersihkan dan mensterilkan peralatan minum bayi.
2. Cuci semua peralatan (botol, dot, sikat botol dan sikat dot) dengan air bersih yang mengalir.
3. Gunakan sikat botol dan sikat dot untuk membersihkan bagian dalam botol dan dot agar sisa susu yang melekat bisa dibersihkan.
4. Bilas botol dan dot dengan air bersih yang mengalir.
5. Bila menggunakan alat sterilisator buatan pabrik, ikuti petunjuk yang tercantum dalam kemasan.
6. Bila sterilisasi dengan cara direbus :
a. Botol harus terendam seluruhnya sehngga tidak ada udara di dalam botol;
b. Panci ditutup dan dibiarkan sampai mendidih selama 5 - 10 menit;
c. Panci biarkan tertutup, biarkan botol dan dot di dalamnya sampai segera akan digunakan
7. Cuci tangan dengan sabun sebelum mengambil botol dan dot.
8. Bila botol tidak langsung digunakan setelah direbus:
a. Botol harus disimpan di tempat yang bersih dan tertutup;
b. Dot dan penutupnya terpasang dengan baik.

Cara menyiapkan dan menyajikan susu formula

1. Bersihkan permukaan meja yang akan digunakan untuk menyiapkan susu formula.
2. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, kemudian keringkan.
3. Rebus air minum sampai mendidih selama 10 menit dalam ketel atau panci tertutup.
4. Setelah mendidih, biarkan air tersebut di dalam panci/ketel tertutup selama 10 - 15 menit agar suhunya turun menjadi di atas 70oC.
5. Tuangkan air tersebut (suhunya di atas 70oC) sebanyak yang dapat dihabiskan oleh bayi (jangan berlebihan) ke dalam botol susu yang telah disterilkan.
6. Tambahkan bubuk susu sesuai takaran yang dianjurkan pada label dan sesuai kebutuhan bayi. 7. Tutup kembali botol susu dan kocok sampai susu larut dengan baik.
8. Dinginkan segera dengan merendam bagian bawah botol susu di dalam air bersih dingin, sampai suhunya sesuai untuk diminum (dicoba dengan meneteskan susu pada pergelangan tangan, akan terasa agak hangat, tidak panas).
9. Sisa susu yang telah dilarutkan dibuang setelah 2 jam.


Sumber: www.pom.go.id

Kurang Tidur dan Obesitas

Pernahkah anda mendengar orang yang mengatakan kepada anda bahwa terlalu banyak tidur bisa membuat anda gemuk? mungkin sepanjang hidup anda, anda sering mendengar kalimat tersebut dan anda setuju dengan hal tersebut. Namun pernahkah anda berpikir bahwa, waktu tidur yang sedikit juga dapat mengakibatkan anda gemuk (obesitas)? Woow...jika anda terkejut, maka anda tidak sendirian.

Penelitian selama tahun 2001-2003 pada 3500 orang dewasa di Spanyol membuktikan bahwa orang dewasa yang tidur kurang dari 5 jam sehari mempunyai kecenderungan untuk bertambah gemuk (obesitas; BMI >30) dibandingkan dengan orang yang cukup tidurnya (7 jam sehari). Bahkan resiko anda untuk menjadi gemuk dengan tidur <5>35) juga lebih besar. Pada severe obesity, resiko terkena berbagai jenis penyakit degeneratif dan penyakit lainnya cukup tinggi.

Jika anda wanita dewasa dan waktu tidur anda <>5kg dibandingkan dengan wanita dewasa yang tidurnya cukup (7 jam sehari).

Jadi, mulai sekarang istirahatlah yang cukup, tidur 7 jam sehari, jangan kurang jangan lebih.

Sumber: http://www.ajcn.org/cgi/content/abstract/87/2/310

Faddy Eating

Pernahkah anak anda hanya ingin memakan makanan tertentu saja, dan makanan yang ia inginkan merupakan makanan yang memang sedang populer? Jika ya, maka itu dinamakan faddy eating. Hal ini wajar, karena pada dasarnya anak bersifat meniru dan mencontoh lingkungan sekitarnya. Iklan makanan fast food dan trend makanan cepat saji di televisi yang cukup menarik, membuat anak kita ingin menyantap makanan tersebut berulang-ulang.

Kadang kita sebagai orang tua khawatir, karena pada faddy eating anak hanya mau mengkonsumsi makanan tertentu saja. Hal ini tidaklah perlu terlalu dicemaskan. Pada suatu saat anak pasti akan bosan jika beberapa lama tidak mendapatkan aneka ragam menu. Yang penting ketika tengah menyukai makanan tertentu, imbangi dengan kelengkapan gizi dari sumber lain. Janganlah bosan memberikan alternative lain, biarpun dia hanya mau menu tertentu.

Satu hal perlu dicamkan, penolakan tak selamanya berarti dia tidak akan mau memakan suatu makanan. Sebaiknya makanan yang sama dicoba disajikan dengan penampilan yang berbeda. Sayuran yang ditolak bisa disajikan secara lain dengan mencampurkannya pada sumber protein, misalnya ayam isi sayuran, nugget isi sayuran dan lain-lain. Jika suatu waktu anak menolak daging, cari alasannya. Yang Mungkin karena rasanya, atau karena ada seratnya. Meskipun bisa diganti dengan ayam, ikan, telur dan lain sebagainya, perlu dipertimbangkan bahwa selain seumber protein, daging juga mengandung zat besi, vitamin B dan lain-lain. Bagaimanapun daging tetap harus diberikan.

Strategi menanggulangi anak yang menolak makanan:

  • Batasi makanan selingan yang mengandung kalori kosong. Sebagai selingan, berikan buah atau makanan lain yang gizinya lengkap
  • Kalau anak menolak sayuran, berikan dalam bentuk blender dicampur dengan lauk atau jajanan (selingan)
  • Belilah makanan yang memang disenangi anak
  • Sangat penting untuk memperkenalkan aneka makanan yang bisa diterima sesuai usianya sejak dini
  • Makanan baru bisa diberikan sambil bermain sampai anak mengenal dan mau memakannya
  • Usahakan penampilan makanan sesuai imajinasinya. Bentuk tampilan yang lucu bisa menggugah selera
  • Waktu makan adalah kesempatan untuk mensosialisasikan kepada anak, manfaatkan sebaik mungkin untuk berdialog. Lakukan dengan kasih saying dan jangan sampai anak merasa adanya paksaan untuk melakukan hal yang tidak disenanginya. Usahakan waktu makan tidak terganggu oleh kegiatan lain misalnya menonton televisi
  • Mengundang atau mengajak makan anak seumuran sangat baik karena anak bisa meniru temannya
  • Untuk membuat anak menyukai buah hindari atau batasi makanan yang mengandung gula karena rasa manis sangat disenangi
  • Jika berat badan kurang, anak membutuhkan makanan berkalori lebih tinggi guna mengejar kekurangannya. Berikan susu full cream dan produk olahannya seperti keju, milkshake, es krim dan hindari produk low fat. Perlu diingat kebanyakan susu dan minuman manis membuat anak kenyang sehingga makananan utamanya tidak terkonsumsi
  • Memberikan porsi besar pada piringnya membuat anak tidak bernafsu makan. Berikan porsi secukupnya dan menarik. Tambahan porsi boleh diberikan jika anak memang masih menghendaki
  • Jangan terus menerus memberikan menu masakan yang sama, variasikan bahan dan rasanya. Menu yang sama akan membuat anak bosan. Dampak lain anak tidak cepat mengenal menu lain.
 

Popular Posts