Namun lilin alami ini akan hilang pada saat buah dipanen dan dicuci oleh petani. Untuk melindungi buah dan menjaga kesegaran buah, petani atau pengusaha melapisi kembali buah tersebut dengan wax atau lilin buatan. Wax atau lilin buatan ini mempunyai struktur yang mirip dengan lilin yang dikeluarkan secara alami oleh tanaman. Secara komersial, produk sayur dan buah-buahan dilapisi dengan wax (lilin/malam) sebelum dikirim ke pasar/kosumen. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kelembapan buah , mencegah tumbuhnya jamur serta menjaga buah tersebut dari benturan fisik.
Namun yang perlu diperhatikan adalah lapisan lilin ini harus memenuhi persyaratan yang berlaku. Lilin atau wax termasuk salah satu jenis food additif (bahan tambahan makanan). Untuk mengetahui apakah suatu bahan makanan mengandung wax atau tidak, bisa dicari tulisan pada kemasan berupa "Coated with food-grade vegetable-, petroleum-, beeswax-, or shellac- based wax or resin, to maintain freshness.". Wax yang digunakan untuk melapisi buah dan sayur adalah wax jenis food grade (khusus untuk makanan), terbuat dari madu atau yang terbuat dari tanaman. Wax ini juga aman apabila termakan oleh manusia. Wax bersifat tidak dapat dicerna oleh tubuh, sehingga ia tidak akan diserap tubuh. Pemerintah amerika menganjurkan penggunaan wax ini dalam rangka menjaga keamanan pangan dari makanan yang bersangkutan. Bahkan wax juga digunakan sebagai bahan dalam pembuatan permen dan pastries.
Kadang kita menjumpai wax pada buah berwana putih apabila buah kita simpan di lemari es. Hal ini wajar dan sama halnya apabila kita melihat coklat yang berwarna putih pula pada lapisan atasnya apabila ia disimpan di lemari es.
Jadi apakah lapisan wax aman? Secara fungsi dan prinsip….penggunaan wax type food grade adalah aman apabila terkonsumsi oleh manusia. FDA mengizinkan penggunaan wax untuk melapisi buah dan sayuran. Wax yang digunakan untuk melapisi buah biasanya sedikit sekali. Dikarenakan wax bersifat “indegistible” maka wax tidak akan dapat hancur oleh enzim pencernaan dan tidak dapat diserap oleh tubuh. Wax juga terbuat dari tanaman dan dari serangga (madu lebah) bukan dari bahan kimia sintetis. Namun semuanya berpulang kembali kepada individu masing-masing, apakah mau untuk mengkonsumsi buah yang dilapisi wax.
Jadi sebaiknya jika anda ingin menyajikan pir/apel:
1. Cuci pir terlebih dahulu sebelum dihidangkan (jangan cuci pir sebelum disimpan karena akan cepat rusak)
2. Karena wax adalah lemak, maka cucilah menggunakan air hangat agar wax dapat cepat larut dalam air.atau gunakan cairan khusus untuk mencuci sayur Dan buah. Seperti mama lime. Lilin /wax akan terangkat oleh larutan ini.
3. Jika anda masih ragu, maka sebaiknya konsumsi apel dan pir yang sudah dikupas. Karena wax tidak akan dapat menembus hingga ke daging buah.
Referensi:
http://www.cfsan.FDA.gov/~dms/prodsafe.HTML
http://www.foodsafetynetwork.ca/en/faq-details.php?a=3&fc=33&id=853
0Awesome Comments!